Powered By Blogger

Dari penulis:

selamat datang di blog saya,,

s'moga dengan membaca artikel di blog ini, wawasan anda s'makin luas.


Senin, 01 November 2010

MERAPI MUNTAHKAN LAVA PIJAR

Yogyakarta: Gunung Merapi agaknya belum mau diam, sejak pukul 03.20WIB dini hari tadi, gunung ini kembali menggeliat dengan mengeluarkan lava pijar dan titik api diam. Seperti yang dilaporkan reporter SCTV Raymond Kurniawan, lava pijar dan titik api diam tersebut sangat jelas terlihat karena cuaca cerah."Tak ada yang menghalangi pandangan meski berjarak 20 kilometer," ujar Raymond yang berada di lokasi pengungsian di desa Hargobinangun, Sleman, Yogyakarta, Selasa(2/11)Pagi.

Lelehan lava pijar ini mengarah ke tenggara dan selatan melewati kali Gendol, dan kali Sendowo. Berbeda dengan sebelumnya, aktivitas Merapi pagi ini tidak menimbulkan kepanikan karena lelehan lava pijar tidak disertai dengan dentuman. Kendati demikian, bencana letusan gunung Merapi telah menimbulkan trauma, dan duka mendalam bagi para pengungsi, khususnya anak-anak.

Di tengah ketidakpastian kapan letusan akan berhenti, anak-anak korban Merapi mulai dihinggapi berbagai penyakit. Lihat saja Anggi Dwi Fitri yang terus menangis dalam gendongan neneknya. Suara tangis bocah yang berusia 1 tahun ini, jelas menggambarkan penderitaan anak ini akibat letusan Merapi. Anggi yang divonis menderita infeksi saluran pernafasan hanyalah satu dari ratusan anak yang mengalami gangguan kesehatan sejak Merapi memuntahkan debu.

Di bagian lain pengungsian, tepatnya di daerah Cangkringan, Sleman, anak-anak masih sempat bermain dan bernyanyi, sesaat melupakan trauma yang mereka alami. Adalah para guru di Sleman yang menyadari pentingnya penanganan khusus bagi anak-anak korban Merapi untuk keluar dari trauma.

Tentu tidak hanya aksi para guru yang diharapkan anak-anak ini untuk menyembuhkan luka di pikiran dan di hati mereka. Penangan jangka panjang, terutama dari pemerintah, juga patut dinanti.(ADO).
 
Wordpress Theme by wpthemescreator .
Converted To Blogger Template by Anshul .